Minggu, 13 Mei 2012

Validitas Instrumen

sumber : http://shahibul1628.wordpress.com/2012/04/04/validitas-instrumen/

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen atau tes pengukuran dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Djaali & Muljono, 2008). Dalam KBBI Daring juga disebutkan, tes dikatakan valid jika sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru.
Karena pentingnya validitas dalam instrumen, Fraenkel dkk (2012) menyatakan bahwa “Validity is the most important idea to consider when preparing or selecting an instrument for use. More than anything else, researchers want the information they obtain through the use of an instrument to serve their purposes”.
Validitas suatu instrumen mempermasalahkan apakah instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Seperti yang dikemukakan oleh Cureton dalam Djaali dan Muljono (2008) bahwa seberapa jauh suatu tes mampu mengungkapkan dengan tepat ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari objek ukur, akan tergantung dari tingkat validitas tes yang bersangkutan. Maka tes yang valid untuk tujuan tertentu ialah tes yang mampu mengukur apa yang hendak diukur. Hal ini juga diperkuat oleh Scarvia B. Anderson dalam Arikunto (2010), Scarvia B. Anderson menyatakan a test is valid if it measures what is purpose to measure. Sehingga, suatu tes yang valid untuk tujuan tertentu, ada kemungkinan tidak valid untuk tujuan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar